Kesultanan Indragiri

Kesultanan Indragiri

 
Istana Kesultanan Indragiri, Foto: yukpegi.com
Kesultanan  Inderagiri merupakan sebuah Kesultanan Melayu yang pernah berdiri, sekarang dengan wilayahnya berada pada Kabupaten Indragiri Hilir, dan Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, Indonesia.
Sebelumnya Kesultanan ini merupakan bawahan (vazal) Kesultanan Pagaruyung dan sekaligus sebagai kawasan pelabuhan. Kemudian Kesultanan ini diperebutkan oleh Kesultanan Jambi, Kesultanan Siak, dan Kesultanan Aceh.
Dalam sumber laian disebutkan,  Sampai tahun 1515, berdasarkan catatan perjalanan Tomé Pires dalam Suma Oriental kawasan Indragiri masih disebutkan sebagai kawasan pelabuhan raja Minangkabau, namun Kesultanan ini diberi kebebasan mengatur urusan dalam dan luar negerinya sendiri. Wilayah Kesultanan ini dilalui oleh Batang Kuantan (atau disebut juga Sungai Indragiri pada kawasan hilirnya), di mana hasil bumi dari kawasan pedalaman Minangkabau dulunya didistribusikan melalui sungai ini, yang berhulu pada Danau Singkarak (sekarang masuk wilayah Provinsi Sumatera Barat) dan bermuara pada kawasan pesisir timur Pulau Sumatera.
Inderagiri berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Indera yang raja atau mahligai dan Giri yang berarti bukit atau kedudukan yang tinggi, sehingga kata inderagiri secara harfiah berarti Raja Bukit, negeri dengan kedudukan tinggi.
Kesultanan Indragiri diperintah langsung dari Kesultanan Malaka, pada masa Raja Iskandar yang bergelar Nara Singa I. Istana Kesultanan Indragiri kemudian dibangun oleh generasi raja yang keempat, yaitu Paduka Maulana Sri Sultan Alaudin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alamin yang bergelar Nara Singa I. Nara Singa II beristrikan Putri Dang Purnama. Bersamaan dengan dibangunnya Istana Kesultanan, didirikanpula Rumah Tinggi di Kampung Dagang.
Kolonialis Belanda dan Keluarganya di Indragiri Hilir, Photo: id.wikipedia.org
Kesultanan Indragiri diperkirakan berdiri tahun 1298 dengan raja pertama bergelar Raja Merlang I berkedudukan di Malaka. Demikian pula dengan penggantinya Raja Narasinga I dan Raja Merlang II, tetap berkedudukan di Malaka, sedangkan untuk urusan sehari-hari dilaksanakan oleh Datuk Patih atau Perdana Menteri. pada tahun 1473, sewaktu Raja Narasinga II yang bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (Sultan Indragiri IV), beliau menetap di ibu kota Kesultanan yang berlokasi di Pekan Tua sekarang.
Pada tahun 1815, dibawah Sultan Ibrahim, ibu kota Kesultanan dipindahkan ke Rengat. dalam masa pemerintahan Sultan Ibrahim ini, Belanda mulai campur tangan terhadap Kesultanan dengan mengangkat Sultan Muda yang berkedudukan di Peranap dengan batas wilayah ke Hilir sampai dengan batas Japura.
 Selanjutnya, pada masa pemerintahan Sultan Isa, berdatanganlah orang - orang dari suku Banjar dan suku Bugis sebagai akibat kurang amannya daerah asal mereka. Khusus untuk suku Banjar, perpindahannya akibat dihapuskannya Kesultanan Banjar oleh Gubernement pada tahun 1859 sehingga terjadi peperangan sampai tahun 1863.
Sultan terakhir yang yang memerintah di Indragiri adalah Tengku Mahmud bergelar Sultan Mahmudsyah. Ia memerintah pada tahun 1912 sampai dengan 1963 dan merupakan Sultan Indiragiri ke duapuluh lima.

8 comments:

  1. Kutipan tulisan diatas disebutkan " pada masa Sultan Ibrahim ini,Belanda mulai campur tangan,dengan mengangkat Sultan Muda yang berkedudukan di Peranap,dg batas wilayah ke Hilir sampai dg batas Japura. Yg ingin saya tanyakan,Siapakah Nama Sultan Muda yg di angkat oleh belanda itu??? Di dalam Silsilah Kerajaan Indragiri yg ada pd kami tertulis dg jelas bahwa " Yang Dipertuan Muda Peranap/Sultan Muda Peranap baru ada pd masa Pemerintahan Sultan Isa Mudayat Syah/Sultan Yang Dipertuan Besar Kerajaan Indragiri. Sultan Muda Peranap Pertama adalah Tengku Ibrahim dg Gelar Sultan Ibrahim Syah,anak dari Tengku Long/Raja Abdullah.

    ReplyDelete
  2. Mohon kiranya informasi dmana saya dapat memperoleh informasi tentang kerajaan Indragiri karena ibu saya masih keturunan kerajaan...

    ReplyDelete
  3. Mohon kiranya informasi dmana saya dapat memperoleh informasi tentang kerajaan Indragiri karena ibu saya masih keturunan kerajaan...

    ReplyDelete
  4. Sri Rozana bisa bergabung di Grup Kesultanan Indragiri. Mudah2an ada para kerabat kesultanan Indragiri yg mengetahui tentang nasab dari Ibunya Sri Rozana

    ReplyDelete
  5. Sri Rozana bisa bergabung di Grup Kesultanan Indragiri. Mudah2an ada para kerabat kesultanan Indragiri yg mengetahui tentang nasab dari Ibunya Sri Rozana

    ReplyDelete
  6. Terima kasih bnyak infonya...

    ReplyDelete
  7. Assalamualaikum...Sri Rozana juga boleh kontak saya di fb Raja Herman Maulana,kami punya buku Silsilan Raja2 Indragiri dan para Keturunannya. Mana tau bisa kami bantu

    ReplyDelete
  8. maaf sebelumnya.. dimana saya bisa memperoleh gambar gambar raja/ sultan yang pernah memerintah di kerajaan indragiri

    ReplyDelete

x
Ikuti kami di Facebook